Breaking News

ANATOMY KAEMPFERIA GALANGA (KENCUR)

Kaempferia galangal (kencur) termasuk dalam tanaman monokotil. Memiliki anatomi yang berbeda dengan tanaman dikotil. Berikut Ini akan dibahas anatomi Kaempferia galangal secara makroskopik dan mikroskopik:
v  Makroskopik
Kepingan         : pipih;bentuk hamper bundar sampai jorong atau tidak beraturan;tebal
  keeping 1mm sampai 4mm;panjang 1cm sampai 5cm;lebar 0.5 cm
  sampai  3cm;bagian tepi berombak dan berkeriput;warna coklat sampai
  coklat kemerahan;bagian tengah berwarna putih sampai putih kecoklatan.
Korteks           : sempit;lebar kurang lebih 2mm;warna putih;berkas pembuluh tersebar
  tampak sebagai bintik-bintik warna kelabu atau keunguan.
Silinder pusat  : lebar;banyak tersebar berkas pembuluh seperti korteks.
Berkas patahan: rata;berdebu;berwarna putih.


v  Mikroskopik
Periderm          : terdiri dari 5 sampai 7 lapis sel;sel berbenuk segi panjang berdinding
  tipis.
Jaringan           : terdapat dibawah periderm;sel parenkim isodiametrik
Korteks             ;berdinding tipis;berisi butir-butir pati;sel idioblas minyak
Parenkim           berbentuk hamper bulat dan berdiameter 50 milimikron sampai 100 mili
mikron,dalam idioblas terdapat minyak tidak berwarna sampai berwarna
  putih kekuningan.
Butir pati         : umumnya tunggal;besar;bentuk bulat;bulat telur atau bulat telur tidak
  beraturan dengan salah satu ujungnya mempunyai outing;lamella dan
  hilus tidak jelas;panjang butir pati umumnya 25milimikron;lebarnya 23
                          milimkron.
Berkas             : tersebar dalam korteks dan silinder pusat;pembuluh kayu terdiri dari
Pembuluh          pembuluh spiral,pembuluh tanggadan pembuluh jala;tidak berlignin.
Endodermis     : mempunyai dinding radial yang agak menebal tidak berisi butir pati dan
   idioblas minyak pada korteks,berkas pembuluh di bawah endodermis
   tersusun teratur dalam suatu lingkaran dan berdekatan satu sama lain.
Serbuk             : warna putih,putih keoklatan sampai coklat.

Anatomi dari akar,batang dan daun:  .
A.    Anatomi Akar
Susunan akar dari bagian luar kedalam adalah sebagai berikut: epidermis (pada akar muda, jika tua digantikan oleh peridermis berupa jaringan gabus), kadang dijumpai pula jaringan hipodermis sebagai derivat epidermis, parenkim korteks, selapis sel endodermis, dan stele akar. Pada akar ditemui tipe stele ataktostele,yaitu banyak berkas pengangkut tersebar.

  1. Tudung Akar
Terdapat pada ujung tanaman. Berfungsi sebagai pelindung yang senantiasa diperbaharui apabila meristem akar primer di dorong ke dalam tanah. Sel-sel pada tudung akar adalah sederhana dan membentuk jaringan parenkimatis homogen yang umurnya pendek. Mempuyai stuktur yang terus berkembang,sel-sel tuanya mati dan saling melepaskan ikatannya dan hilang,digantikan sel-sel baru.
  1. Epidermis
Epidermis terdiri dari selapis sel diantara sl-sel itu tidak terdapat antar sel. Dinding selnya tipis dan mudah memasikan air. Tak jauh dari ujung akar terdapat sel epidermis yang berbentuk pipa dan menjulang keluar. Sel-sel ini menjadi bulu akar.
  1. Bulu Akar
Sifat khusus dari epidermis akar ialah dinding sel yang tidak berkutikula,kurangnya kutikula dan bulu akar ,yang berfungsi sebagai organ penyerap.Bulu akar tidak berumur panjang,yang sudah tua dan mati akan digantikan dengan yang baru. Bulu akar ini melekat pada bagian-bagian tanah itu,menjadi satu dengan tanah seolah-olah menambat tumbuhan itu dalam tanah.
  1. Endodermis
Lapisan ini merupakan lapisan batas antara kulit dan bagian pusat. Di dalam dindingnya yang melintang pada bagian tengah,terdapat bahan gabus,hingga tak dapat kemasukan air. Dinding-dinding endodermis yang sejajar dengan bagian tengah tidak mengandung gabus sehingga tidak merintangi jalannya air.Karena itu jalannya air terpaksa melalui protoplast hidup. Protoplast ini dapat mengatur jalannya air.
  1. Silinder Pusat
Bagian yang terpenting dalam silinder pusat ialah pembuluh-pembuluh. Ikatan pembuluh kayu yang tersusun atas jari-jari.letaknya bergiliran dengan ikatan buluh tapis,di antaranya terdapat parenkim.

Akar monokotil tidak bertambah besar,dibagian-bagian yang lebih tua,dinding sel endodermis bertambah tebal serta terendam bahan kayu,sehingga tidak dapat kemasukan air. Akan tetapi beberapa yang letaknya berhadapan dengan buluh kayu,dindingnya tidak bertambah tebal dan memungkinkan air masuk dari kulit ke dalam buluh kayu.

B.     Anatomi Batang
Bagian dari  suatu batang secara berturutan dari  luar ke dalam: epidermis batang (kadang sudah digantikan fungsinya oleh jaringan gabus), jaringan korteks, berkas pengangkut dan empulur batang. Pada batang monokotil jaringan pengangkut tersusun dalam berkas-berkas dan tersebar di seluruh permukaan batang. Diantara berkas-berkas pengangkut tersebut dikelilingi oleh jaringan parenkim.
Daerah parenkim kortek banyak ditemukan variasi sel parenkim baik sebagai parenkim penimbun, sel batu ataupun parenkim kelenjar. Sel dan kelenjar minyak, sel dan ruang lendir, benda-benda ergastik banyak ditemukan di daerah kortek ini. Sel sklerenkim (serabut) dan sel sklereida (sel batu) kadang ditemukan juga.

  1. Kulit Luar
Kulit luar terdiri dari selapis sel,antar sel tidak terdapat. Bagian luar biasanya dindingnya lebih tebal,dengan demikian kulit luar melindungi jaringan-jaringan yang lebih lembut. Dinding luar, kutikula diliputi semacam bahan gabus,yang disebut kutin. Kutikula tidak dapat kemasukan air dan melindungi batang agar tidak cepat kering.
  1. Parenkim
Parenkim berdinnding tipis,antar sel berguna untuk pemasukan gas,terutama zat asam yang perlu untuk bernafas. Kerap kali juga terdapat rongga-rongga hawa yang lebih besar. Di laptsan luar,di bawah kulit luar terdapat jaringan penunjang guna menambah kekuatan tanaman.
  1. Ikatan pembuluh
Pada tanaman monocotil jalannya ikatan pembuluh tidak sejajar dengan muka batang. Kalau kita ikuti jalannya ke bawah maka akan tampak hal-hak sebagai berikut: dari daun ikatan pembuluh tersebut menuju ke tengah-tengah batang dan membelok dan dengan jalan serong menuju muka batang,makin ke bawah ikatan pembuluh makin bertambah kecil. Di dalam penampang melintang tampak pembuluh-pembuluh besar di muka batang,sedangkan di mukabatang tampak pembuluh yang lebih kecil. Letak ikatannya tersebar.

Batang Monocotil
Pertumbuhan sekunder biasanya tidak begitu tampak pada batang monocotil. Pada umumnya ikatan pembuluh tersebar pada seluruh stele. Endodermis kurang,batas antara korteks,pericycle,dan empulur tidak jelas.Pertumbuhan sekunder pada monocotil,di sini jaringan sekunder yang terbentuk sangat berbeda dengan dikotil. Kambium tidak membentuk xylem dan floem ke dalam tetapi membentuk ikatan pembuluh kolateral atau amphiyasal dalam jaringan parenkimatis.

C.    Anatomi Daun
Daun terdiri dari  jaringan epidermis, daging daun (mesofil) dan berkas pengangkut. Epidermis daun memiliki banyak variasi bentuk dan derivatnya. Pada kenampakan melintang, sel epidermis daun yang terletak paling luar dilapisi oleh selapis kutikula. Mesofil daun yang terdiri  dari  sel-sel parenkim, pada tumbuhan monokotil tidak dijumpai adanya differensiasi spons parenkim dan parenkim palisade seperti halnya pada daun tumbuhan dikotil.

  1. Epidermis
Epidermis menyelubungi jaringan daun sebagai lapisan pelindung yang hanya terbuka pada stomata dan hydatoda. Epidermis sangat penting karena jaringan mesofil sangat lunak dan mudah rusak. Fungsi epidermis ini dalah pelindung dari kekeringan, penunjang jaringan palisade dan menyalurkan produk antara mesofil dan tulang daun.
  1. Mesofil
Jaringan fotosintetik antara epidermis atas dan bawah disebut jaringan mesofil dan tersusun oleh sel-sel parenkim berdinding tipis.Bentuk dan susunan sel mesofil bervariasi,tetapi pada umumnya dapat dikelompokan menjadi dua yaitu: sel palisade dan spon. Sel palisade,sel nya memanjang dan silindris dan tersusun secara teratur berdempetan. Pada jaringan spon,bentuk selnya agak tidak teratur dan mempunyai rongga udara cukup besar.Khloroplast pada mesofil umumnya terletak pada seberang dinding sel.
  1. Berkas Pengangkut
Berkas pengangkut terdapat di dalam tulang daun,bercabang banyak,pada beberapa cabang berhubungan membentuk sebuah jala. Di seluruh daun terdapat pipa-pipa kecil,yang mengurus pengangkutan air dan bahan-bahan organic yang dibuat di dalam daun untuk disalurkan ke bagian-bagian lain.

No comments